Minggu, 08 Juni 2014

PENGELOLAAN SAMPAH


         Kali ini saya akan membahas mengenai pengelolaan sampah. Sebelum itu, saya akan membahas tentang sampah terlebih dahulu. Apa itu sampah? Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Berikut jenis-jenis dari sampah :

A. Berdasarkan sumbernya:

     1.  Sampah alam
     2.  Sampah manusia
     3.  Sampah konsumsi
     4.  Sampah nuklir
     5.  Sampah industri
     6.  Sampah pertambangan

B. Berdasarkan sifatnya

     - Sampah organik (sampah yang dapat diurai) 


         Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun   kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

    - Sampah anorganik ( sampah yang tidak terurai)


        Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
     
           Apabila sampah-sampah itu tak tertangani dengan baik dan dibiarkan begitu saja akibatnya akan sangat besar bagi kita semua. Sebelum ini terjadi ada baiknya sampah yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga sebaiknya di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
 
Pengolahan dan daur ulang sampah plastik
Sampah plastik sejatinya tidak mudah terurai oleh alam, hingga 10 tahun pun akan tetap sama. Bila sampah – sampah plastik dibiarkan lambat laun dapat mengakibatkan penumpukan sampah. Untuk menghindari hal buruk seperti ini daur ulang sampah plastik sangat dibutuhkan. 

Pengolahan dan daur ulang sampah kayu dan kertas
Penggunaan kayu yang berlebih dapat mengakibatkan kegundulan pada lahan perhutanan. Untuk lebih menghemat sekaligus mengurangi penumpukan sampah, berbagai sampah dari kayu dan kertas bisa di daur ulang menjadi furniture unik dan kertas kembali atau barang lain yang memiliki nilai guna. 

Pengolahan dan daur ulang sampah kaca
Sampah kaca tentu salah satu sampah yang amat sukar untuk terurai di lingkungan, dan sering kali sampah ini menimbulkan masalah. Untuk menyikapi bagaimana cara mengatasi sampah kaca, kita perlu menggunakan kreatifitas, seperti botol kaca bekas kecap bisa kita pergunakan kembali untuk wadah atau didaur ulang ke bentuk yang lain agar memiliki nilai jual yang tinggi seperti barang kerajinan seperti dekorasi rumah, piring, perhiasan dan lainnya ..

Pengolahan dan daur ulang sampah logam
Mendaur ulang sampah logam sepertinya tidaklah mudah sebab kita diharuskan mengetahui bagaimana cara melebur logam tersebut dan membentuknya menjadi benda yang lebih bermanfaat. Namun bila kita menyerah terus terang sampah logam merupakan sampah yang paling sukar untuk terurai alhasil bisa menumpuk sejuta masalah yang membelit.
Kalau kita bisa lebih kreatif dan percaya diri pasti kita mampu untuk menyulap sampah logam menjadi benda yang sangat mengagumkan dan luar biasa seperti recycle robot dibawah ini yang terbuat dari mobil bekas dan besi tua atau modern furniture 

Pengolahan dan daur ulang sampah organik
Sampah organik seperti kulit buah, dedaunan dan kotoran hewan bisa di daur ulang menjadi kompos. Pupuk organik ini sangat bagus untuk menjaga kesuburan tanah selain itu bila penggunaannya berlebihan pun tidak akan merusak lingkungan, ini sedikit berbeda dengan pupuk kimia yang dijual dipasaran.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH SAMPAH

1. Dampak terhadap Kesehatan
  • Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 
  • Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). 
  • Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. 
  • Sampah beracun.
2. Dampak terhadap Lingkungan

        Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
  • Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
  •  Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
  • Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. 
  • Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air.
          Dengan adanya keterangan diatas, maka perlu adanya pengelolaan terhadap sampah. Saya melakukan pengamatan mengenai pengelolaan sampah di lingkungan sekitar rumah saya, yaitu Perumahan Puri Domas. Di daerah perumahan saya, setiap rumah sudah pasti mempunyai tempat sampah di depan rumahnya. Tetapi, pada setiap rumah penduduk, hanya terdapat 1 tempat sampah, dengan demikian terdapat beberapa permasalahan yang muncul, salah satunya yaitu tidak adanya pemilahan sampah yang dilakukan, mereka mencampur sampah organik dan anorganik.       

          Selain itu, beberapa penduduk mengolah sampah dengan cara membakarnya, supaya tidak ada sampah yang tersisa. Namun tanpa disadari, kebiasaan membakar sampah ini dapat menciptakan permasalahan yang lain, yaitu jika melakukan pembakaran sampah di lingkungan sekitar kita dapat meracuni orang-orang di sekitar kita dan juga menyebabkan polusi udara. 

Pembakaran sampah yang dilakukan beberapa penduduk di lingkungan sekitar Perumahan Puri Domas
           Setelah adanya hasil pengamatan tersebut, maka sebaiknya kita mengetahui cara pengelolaan sampah yang ideal, yaitu:
  1. Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya.
  2. Sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. 
  3. Menerapkan teknik sanitary landfill, yaitu sampah ditutup atau diuruk dengan tanah.
            Berikut ini solusi pengelolaan sampah :
  1. Melakukan pemilahan sampah. Di tiap rumah tangga harus memisahkan sampah plastik, logam dan kaca, serta kertas kemudian membuangnya ke tong-tong sampah sesuai jenis sampah yang telah di sediakan.  
  2. Mendaur ulang sampah anorganik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.   
  3. Pembuatan kompos mandiri yang dilakukan di tiap rumah tangga atau tiap kampung.               
         Dengan demikian, marilah kita mulai dari sekarang mengelola sampah di sekitar kita dengan baik, jangan biarkan semuanya menumpuk tanpa memiliki arti dan manfaat.